Dumonduh - Volvo Group mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 800 karyawan di tiga fasilitasnya di Amerika Serikat dalam waktu tiga bulan ke depan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap ketidakpastian pasar dan kekhawatiran terhadap permintaan akibat kebijakan tarif dari Presiden Donald Trump.
Juru bicara perusahaan menyampaikan pernyataan tersebut pada Jumat (18/4). Seperti dilaporkan oleh Reuters (19/4), Volvo Group wilayah Amerika Utara menyebutkan bahwa pemberitahuan PHK telah disampaikan kepada antara 550 hingga 800 pekerja yang bekerja di pabrik Mack Trucks di Macungie, Pennsylvania, serta dua fasilitas lain di Dublin, Virginia, dan Hagerstown, Maryland.
Rencana pengurangan tenaga kerja ini muncul di tengah kebijakan perdagangan Presiden Trump yang dinilai mengguncang sistem perdagangan global yang telah berjalan lebih dari tujuh dekade. Tarif yang dikenakan terhadap berbagai produk dari luar negeri dinilai mengganggu kepercayaan dunia usaha dan konsumen, bahkan mendorong para ekonom memperkirakan peningkatan risiko resesi di Amerika Serikat.
Dalam laman resminya, Volvo menyebutkan bahwa anak perusahaannya di bawah AB Volvo Swedia (VOLVb.ST) mempekerjakan hampir 20.000 orang di kawasan Amerika Utara.
Pengumuman ini menjadi bagian dari tren industri otomotif dan kendaraan berat yang sedang menghadapi tantangan akibat kebijakan tarif terhadap komponen tertentu.
“Pesanan untuk truk berat terus menurun akibat ketidakpastian seputar kebijakan tarif, permintaan pasar, potensi perubahan regulasi, serta dampak ekonomi dari kebijakan perdagangan,” jelas perwakilan Volvo Group Amerika Utara dalam pernyataan yang disampaikan lewat email.
“Kami menyayangkan langkah ini harus diambil, namun penyesuaian produksi perlu dilakukan seiring menurunnya permintaan atas kendaraan kami,” lanjutnya.
0Komentar