Dumonduh.com - Di sebuah danau yang tenang, hiduplah setetes air kecil bernama Reni. Reni sangat suka bermain bersama teman-temannya di antara riak-riak air dan melompat-lompat mengikuti gelombang.
Suatu hari, matahari bersinar sangat cerah. Sinar hangatnya menyentuh danau dan membuat udara menjadi panas.
"Wah, kenapa aku terasa ringan sekali hari ini?" tanya Reni heran.
"Itu karena kamu akan pergi bertualang ke langit!" jawab angin dengan riang sambil mengangkat Reni ke udara.
"Wow! Aku bisa terbang!" seru Reni senang. Proses ini namanya penguapan, saat sinar matahari mengubah air menjadi uap dan membawanya ke atas.
Reni terbang tinggi ke langit dan bertemu banyak tetes air lainnya yang juga ikut naik.
"Ayo berkumpul, kita jadi awan!" kata salah satu tetes air yang lebih besar. Ternyata, ketika uap-uap air itu bertemu dan berkumpul di langit, mereka berubah menjadi awan. Ini disebut kondensasi.
Hari semakin sore, dan awan tempat Reni berkumpul menjadi semakin gelap dan berat. Reni merasa tubuhnya menjadi dingin dan berat.
"Kita sudah terlalu banyak berkumpul. Saatnya kembali ke bumi!" seru tetes air lainnya.
Tiba-tiba, Reni dan teman-temannya mulai jatuh dari langit. "Waaah, aku jatuh!" teriak Reni sambil tertawa. Mereka turun ke bumi sebagai hujan. Ini disebut presipitasi.
Reni mendarat di sebuah kebun yang indah. Ia menyentuh daun-daun, bunga, dan tanah yang kering.
"Terima kasih, hujan!" kata bunga-bunga yang kehausan.
Reni pun tersenyum. Ia senang bisa membantu tumbuhan tumbuh dengan segar. Lalu ia menunggu hari cerah berikutnya untuk memulai petualangan ke langit lagi.
Pesan Cerita:
Hujan terjadi karena air di bumi menguap, naik ke langit, membentuk awan, dan kemudian turun kembali ke bumi saat awan menjadi berat. Itulah siklus air yang terus berputar, membantu kehidupan di bumi.
0Komentar