Dumonduh.com - Harga emas global mengalami penurunan lebih dari 1 persen pada Jumat (25/4), seiring dengan meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Pemerintah China dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk menghapus tarif atas beberapa produk asal AS. Sebelumnya, Presiden Donald Trump telah lebih dulu menyatakan niatnya untuk memberikan pelonggaran tarif impor hingga 145 persen terhadap berbagai produk elektronik dari China.
Mengutip laporan Reuters, harga emas di pasar spot mengalami penurunan sebesar 1,5 persen menjadi USD 3.299,69 per ons, sementara harga emas berjangka di AS turun 1,1 persen menjadi USD 3.310,20 per ons.
“Emas saat ini menghadapi tekanan karena pasar mulai optimis terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China,” ujar Zain Vawda, analis dari MarketPulse.
Sebagai aset yang umumnya menjadi pilihan saat terjadi ketidakpastian ekonomi atau geopolitik, harga emas telah naik hampir 26 persen sepanjang 2025. Bahkan, pada Selasa (22/4), harga logam mulia ini sempat menyentuh rekor tertingginya di angka USD 3.500,05 per ons. Lingkungan dengan suku bunga rendah juga cenderung menguntungkan bagi emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan harga. Harga perak di pasar spot melemah 0,6 persen menjadi USD 33,36 per ons. Platinum turun 1,2 persen ke posisi USD 958,89, dan paladium mengalami koreksi sebesar 1,6 persen menjadi USD 938,78. Perak masih menunjukkan tren positif mingguan, sementara platinum dan paladium diperkirakan melemah dalam periode yang sama.
Penurunan harga emas ini juga dipicu oleh rencana China untuk menangguhkan tarif hingga 125 persen terhadap berbagai barang dari Amerika Serikat. Menurut Bloomberg, sejumlah pejabat yang mengetahui perkembangan ini menyebut bahwa beban tarif telah memberi dampak besar pada sektor industri di kedua negara.
Dilaporkan bahwa otoritas China sedang meninjau kemungkinan penghapusan tarif atas alat medis serta bahan kimia industri seperti etana. Selain itu, ada juga diskusi terkait pembebasan tarif sewa pesawat.
Kok Hoong Wong, Kepala Divisi Perdagangan Penjualan Ekuitas Institusional di Maybank Securities Pte, menyatakan bahwa langkah ini menumbuhkan harapan di kalangan investor. “Kemungkinan pelonggaran tarif terhadap beberapa barang menjadi sinyal positif dan mendorong kenaikan saham di Asia serta penguatan mata uang Yuan,” ujarnya. “Ini merupakan langkah signifikan menuju meredanya konflik dagang.”
0Komentar