Dalam beberapa bulan terakhir, sebuah majalah bisnis internasional terkemuka, Fortune, merilis daftar Fortune Southeast Asia 500 edisi 2024. Daftar ini memuat perusahaan-perusahaan dengan pendapatan atau laba tertinggi di kawasan Asia Tenggara dalam periode tertentu.

Daftar ini mencakup berbagai jenis perusahaan, mulai dari yang berbasis swasta hingga perusahaan milik negara (BUMN).

Salah satu hal menarik dari edisi 2024 adalah keberadaan dua BUMN Indonesia, Pertamina dan PLN, yang berhasil masuk ke dalam 10 besar perusahaan dengan laba tertinggi di Asia Tenggara.

BUMN dengan Keuntungan Tertinggi Tahun 2024

Penyusunan daftar Fortune Southeast Asia 500 edisi 2024 mempertimbangkan total pendapatan perusahaan, termasuk kontribusi dari seluruh anak perusahaan. Data yang digunakan berdasarkan hasil kinerja perusahaan sepanjang tahun 2023 dan diumumkan pada 2024.

Selain Pertamina dan PLN, delapan BUMN lainnya juga berhasil menunjukkan performa gemilang dengan masuk ke dalam daftar ini. Berikut adalah daftar lengkap 10 BUMN dengan laba terbesar di Asia Tenggara edisi 2024:

  1. PT Pertamina: US$75,788 juta (setara Rp1.231 triliun, kurs US$1 = Rp16.246).
  2. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN): US$32,013 juta (setara Rp519,98 triliun).
  3. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI): US$14,917 juta (setara Rp242,28 triliun).
  4. PT Bank Mandiri: US$11,515 juta (setara Rp187,03 triliun).
  5. PT Telkom Indonesia: US$9,801 juta (setara Rp159,19 triliun).
  6. MIND ID: US$7,088 juta (setara Rp115,12 triliun).
  7. PT Bank Negara Indonesia (BNI): US$5,448 juta (setara Rp88,48 triliun).
  8. PT Pupuk Indonesia: US$5,203 juta (setara Rp84,51 triliun).
  9. PT Garuda Indonesia: US$2,937 juta (setara Rp47,7 triliun).
  10. PT Semen Indonesia: US$2,539 juta (setara Rp41,24 triliun).

Pertamina Memimpin

PT Pertamina berhasil meraih posisi teratas dalam daftar ini dengan total pendapatan sebesar US$75,788 juta (atau sekitar Rp1.231 triliun). Sebagai perusahaan BUMN yang memiliki monopoli di sektor bahan bakar, Pertamina mampu mencetak keuntungan fantastis pada tahun lalu.

Di urutan kedua, PT PLN mencatatkan pendapatan sebesar US$32,013 juta (atau sekitar Rp519,98 triliun), menunjukkan kiprah signifikan sebagai penyedia listrik utama di Indonesia.