Dumonduh.com - Bus tetap menjadi salah satu pilihan utama masyarakat Indonesia untuk perjalanan antarkota maupun antarprovinsi. Tingginya minat masyarakat terhadap moda transportasi ini membuat sektor bisnis perusahaan otobus (PO) terus berkembang pesat.
Kehadiran banyak PO di Indonesia bukanlah kebetulan. Dengan pasar yang besar, bisnis ini memberikan peluang stabil dan menguntungkan. Bahkan, beberapa perusahaan otobus telah meraih aset triliunan rupiah berkat keberhasilan mereka.
Berikut daftar PO bus terbesar di Indonesia, dengan urutan yang telah diacak:
PO Bus Budiman
Berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat, PO Bus Budiman telah melayani masyarakat sejak tahun 1992. Perusahaan ini didirikan oleh H. Saleh Budiman, yang awalnya adalah pedagang keliling. Kini, PO Budiman memiliki lebih dari 1.000 unit bus yang melayani rute di berbagai daerah, seperti Jabodetabek, Yogyakarta, Wonosobo, Semarang, dan Cirebon.
PO Bus Siliwangi Antar Nusa (SAN)
PO SAN berdiri sejak 1978 dengan Hasanuddin Adnan sebagai pendirinya. Berbasis di Bengkulu, perusahaan ini kini dikelola oleh putranya, Kurnia Lesani Adnan. Dengan lebih dari 120 unit armada, PO SAN melayani berbagai trayek, termasuk Blitar-Pekanbaru.
DAMRI
DAMRI (Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia) adalah PO bus milik negara (BUMN) yang telah berdiri sejak masa penjajahan Jepang, tahun 1943. Hingga saat ini, DAMRI memiliki lebih dari 5.000 unit bus yang tersebar di seluruh Indonesia.
PO Bus Rosalia Indah
Dikenal dengan layanan mewah, PO Bus Rosalia Indah didirikan pada 1983 oleh pasangan suami istri Yustinus Soeroso dan Yustina Rahyuni Soeroso. Saat ini, PO ini mengoperasikan sekitar 400 unit bus, termasuk 21 unit bus double decker dengan fasilitas premium.
PO Bus Mayasari Bakti
Berdiri pada tahun 1969 oleh Engkud Mahpud, PO Mayasari Bakti melayani berbagai rute, termasuk antarkota antarprovinsi (AKAP), dalam kota, serta pariwisata. Dengan total lebih dari 3.000 unit armada, nilai aset perusahaan ini mencapai Rp3 triliun.
PO Bus Haryanto
PO Haryanto didirikan oleh H. Haryanto, seorang mantan anggota TNI. Berbasis di Jawa Tengah, PO ini memiliki sekitar 300 unit bus yang melayani rute Pulau Jawa dan Madura. Perusahaan ini juga mempekerjakan lebih dari 2.000 karyawan dan diperkirakan memiliki kekayaan hingga Rp600 miliar.
Hiba Group
Hiba Group, yang didirikan oleh Jacobus Irawan, memiliki fokus bisnis beragam, seperti bus pariwisata, AKAP, hingga antar-jemput karyawan. Dengan lebih dari 2.000 unit bus, nilai armada Hiba Group ditaksir mencapai Rp2 triliun.
PO Bus Dewi Sri
Berbasis di Tegal, Jawa Tengah, PO Dewi Sri berdiri pada 1980-an oleh Ismail. Awalnya melayani trayek Tegal-Jabodetabek, kini PO Dewi Sri memiliki lebih dari 500 unit bus untuk melayani rute yang lebih luas.
PO Bus Sinar Jaya
Dari Bekasi, Jawa Barat, PO Sinar Jaya yang didirikan Herman Rusli sejak 1969 kini dikelola oleh putranya, Teddy Kurniawan Rusli. Dengan lebih dari 1.000 unit armada, PO ini telah melayani berbagai trayek di seluruh Indonesia.
AKAS Group
Berbasis di Jawa Timur, AKAS Group didirikan oleh H. Karman Amat. Nama AKAS sendiri merupakan singkatan dari Ali Karman Amat Sekeluarga. Dengan lebih dari 1.500 unit armada, AKAS Group mendominasi pasar bus di wilayah tersebut.
Kesimpulan
Perkembangan perusahaan otobus di Indonesia menunjukkan bahwa sektor transportasi darat tetap memiliki daya tarik bisnis yang tinggi. Dengan manajemen yang tepat, banyak PO berhasil bertahan bahkan berkembang hingga menguasai pasar nasional.
0Komentar